PANYABUNGAN,METRO
Wakil rakyat bertugas mengurus dan memperjuangkan aspirasi dan kempentingan rakyat, bukan mengurus proyek untuk memperkaya diri dan kelompok. Sikap wakil rakyat yang hanya mengurus proyek akan merugikan rakyat yang pemilih. Demikian disebutkan Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Barisan Nasional (Barnas) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kepada wartawan di Panyabungan, Kamis (21/8). Terkait dengan itu, dia menyatakan bahwa Partai Barnas sudah melalukan peraturan ketat bagi kadernya yang berhasil menduduki kursi DPRD Madina kelak.
Disebutkannya, wakil rakyat yang duduk di legislatif merupakan orang yang benar-benar mengurus rakyat bukan untuk mengurus paket proyek. Barnas pada saat ini memberikan kesempatan bagi putra-putra terbaik yang ada di Madina yang belum pernah ternoda oleh dosa-dosa politik.
“Figur calon legislatif yang diusung Partai Barnas merupakan figure-figur yang mempunyai wawasan tinggi pada bidang politik, pemerintahan dan tata negara yang memilki komitmen untuk mengurus rakyat, dan terutama tidak melakukan pembodohan kepada masyarakat,” tegas Muis.
Di samping itu, ungkap Muis, setiap calon legislatif dari Partai Barnas sudah melewati tahapan penyampaian visi dan misi di intern partai. Dan visi misi itu disosialisasikan kepada masyarakat.
Bahkan visi misi calon legislatif itu sudah didokumentasikan oleh DPC Barnas Madina sebagai pegangan partai dalam mengawasi dan mengontrol kadernya yang duduk di DPRD Madina kelak. Tidak bisa main-main, setiap wakil rakyat dari Partai Barnas harus berjalan dalam jalur yang sesui dengan visi dan misinya tersebut.
“Kebijakan ketat ini kita lakukan karena kita sudah belajar dan memperhatikan dari pengalaman soal kinerja kalangan legislatif saat sekarang ini yang tidak ingat lagi janji- janjinya pada waktu kampanye yang pada akhirnya selalu merugikan konstituen,” tegas Muis.
Soal kemungkinan perolehan suara Partai Barnas di Madina dalam Pemilu 2009, Muis menyatakan bahwa meski tergolong partai baru, DPC Partai Barnas Kabupaten Madina optimis akan memperoleh suara 10 persen. Partai ini meyakini figur-figur populis akan menggenjot perolehan suara.
”Walau Partai Barnas merupakan partai baru, akan tetapi kita sangat optimis akan meraih suara 10 persen. Hal ini terlihat dari antusias dan sambutan masyarakat Mandailing Natal masuk dan bergabung dalam kepengurusan mulai dari tingkat kecamatan hingga ke desa,” ungkapnya.
Dikatakan, menyosialisasikan Partai Barnas di tengah-tengah masyarakat Madina sangat jauh berbeda dengan partai politik lain yang ada. Strategi pencerahan dan pencerdasan serta aksi advokasi masyarakat merupakan ciri khas partai ini di tengah-tengah rakyat.
Muis lebih lanjut mengatakan, partai politik yang ada di Madina banyak yang kurang menguasai dan mengimpelementasikan peran-peran partai politik seperti yang diamanatkan undang-undang tenntang partai politik.
Kondisi ini sangat menguntungkan Barnas yang justru dalam pengkaderan selalu mengimplementasikan seluruh fungsi dan tugas serta kewajiban partai dalam memberikan pencerahan dan pendidikan politik di tengah-tengah masyarakat.
Partai Barnas sejauh ini tidak terjebak dalam kegiatan pembodohan di masyarakat seperti yang sering terjadi selama ini, dimana wakil rakyat yang duduk di legislatif banyak yang tak mengetahui peran fungsinya sebagai wakil rakyat. (dab)
|